MyRaffaell Blog

Bahasamu


Kernyitan keningmu, Mmmam, Papapapapa, Nnnooo, Nnneeee, P’ahhh, iglespigles. Telah menjadi jembatan yang saling bertautan untuk menyatukan kita. Raffaell  

The Boss and the Leader


Some quotes about boss and leader:

A boss creates fear, a leader create confidence. A boss fixes blame, a leader corrects mistakes. A boss knows all, a leader asks questions. A boss makes work drudgery, a leader makes it interesting.

Russell H. Ewing

Tak pernah padam


Entah kenapa, jiwa ini tak pernah pudar lepaskan asa Meskipun lelah menyeret relung hempaskan jiwa Namun hadirmu selalu menjadi penabur penat Cairkan ia dalam sanubari Muram durja kau ubah ia menjadi senyuman indah Lelah penat pudar karena terbelesit oleh tingkah lakumu Beban terabaikan, ah apa itu beban ? Saat aku melihat dirimu…. Keajaiban disekelilingku….

Buat Yusuf Sigit


Ketika memelukmu, Memanggilmu dengan lirih… Menjadi saat terakhirku tuk menatap wajahmu… yang terdiam hening penuh damai. Ketika tubuhmu terdiam kaku.. Enggan membalas kasih sayangku. Adalah saat dimana rasa yang teramat perih dan getir mencabik seluruh jiwaku, Nafasku, Tangisku. Hingga hanya adzan yang terkumandang Untuk menyadari kepergianmu. Sesingkat itu.

Happy Birthday My Beloved Wife


Kekasihku, sang pemberi lentera hidupku Sinarmu akan selalu menghangatkan relung hatiku Hidup bersamamu adalah kedamaianku, ketentramanku Mengisi udara dalam sanubari, melahirkan inspirasi Belahan hatiku, terkadang jalan berkerikil tajam Tak apalah kalau sesekali kita harus terluka menginjaknya Agar kita terus dapat saling tergenggam erat Agar kesabaran terus menguat dan terus menyatukan kita. Pelangiku, kemarau panjang sudah berlalu Hujan mulai berbisik, bersama tanah basah Kita akan terus berpijak, berdiri membangun pilar-pilar ini Bersama doa yang selalu terpatri dalam setiap nafas Semoga kita selalu utuh dalam satu.

Kamu


  Kamu Wajahmu memudarkan lelah yang kubawa sejak siang tadi Pandanganmu, pun telah menyungging kan bibirku Ketenanganmu terus membatin di sepanjang letihnya Bumi Nafasmu menaungiku saat tubuhmu dalam rengkuhanku Dalam dinginya mimpi Aku merasakan kehangatan dan kedamaianmu Kehangatan yang yang dilahirkan dari kemurnian kasih sayang Kehangatan tanpa tangan, kaki, detak jantung, dan kulit halus mu Diterangi dengan langit malam, seketika aku menyelimutimu Agar tangismu berganti gerimis Dan terus hidup dalam tiap malam2ku KepadaNya..

Happy Birthday!


Ketika menit terpecah menjadi detik

Saat itu, tatapan matamu membuat denyut jantungku seolah berhenti sekian detik

Saat itu, engkau berikan aku bintangmu. Menyinariku dengan serpihan cinta dalam gelapnya malam.

Tak terhingga. Tak terkira. Sinar mentari di balik gerimis kecil menjadi begitu indah

Saat kujemput pagi…

Matahari tak kan sudi mengganti senyumnya untukku.

Karena aku yang akan melukis siluetmu penuh hasrat tentang bintang bintang di awan.

Engkau telah berikan aku hadiah yang tak terhingga.

Karena terjawab sudah kesunyian diantara kita.

Meski tak lekang waktu menyadarinya

Betapa segala yang diperbuat

Tak akan terhitung oleh kasat mata

Seperti bintang bertebaran di angkasa

Tulisan di batu nisan makam Westminster Abbay, Inggris 1100


Dari milis ada yang posting, bagus untuk di telaah dan dipelajari sendiri.. Ditulis oleh arsitek kerajaan Inggris yang telah merancang Maha, Gereja Kathedral di London, bisa di ambil pelajaran berharga. Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal Aku bermimpi ingin mengubah dunia Seiring dengan bertambahnya usia dan karifanku Kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah, Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, Lalu kuputuskan hanya untuk mengubah negeriku, Namun, tampaknya hasrat itu pun tiada hasil, Tatkala usiaku makin senja, Dengan semangatku yang masih tersisa, Kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang-orang yang paling dekat dengan ku Sayangnya, mereka pun tak mau diubah Kini, sementara aku berbaring menunggu ajal menjelang, Tiba-tiba kusadar : Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku, Maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan, Mungkin aku bisa mengubah keluargaku, Bisa jadi aku pun bisa memperbaiki negeriku, Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia.

Musnahnya sang rindu


Tiba-tiba rinduku menyelinap dalam tidur, membara, menggelora, tak terhindari karena mimpi indah beriringan terus semalam, tentang kenangan lama sedang bermain main di dalam ingatan, lalu aku hancurkan sekeping hati yang putih, rambutnya yang ikal, pernah ku belai, matanya yang sayu, menikam kalbu…Kini wajah ayunya membelit rinduku..ohh

Beginilah rasa sakitnya hati ketika rindu menikam keras dadaku hingga remuk. Rindu itu dimiliki oleh seorang wanita yang lembut dan setia. Inilah luka dan parahnya jiwa ketika tangan menggenggam erat pena dan menulis surat cinta, ketika mata, hati dan jiwa meniti baris demi baris pemutus kata. Ingin kupulangkan kembali hati dan cintaku, karena aku terpaku melihat wajahmu yang ayu, yang telah mengeringkan airmataku, berharap waktu cepat berlalu agar aku kembali seperti dulu.

Lebay banget seh


Aku pernah bilang, kalau rinduku itu seperti sehelai benang, mungkin aku sudah merajut selimut untuk menunggumu, atau kalau rinduku seperti setetes cat warna, mungkin aku sudah melukis mentari di malam hari yaa ? Mungkin juga kalau rindu ini seperti tangga, mungkin tanggaku sudah sampai langit ya… ? atau kalau rindu ini seperti airmata, mungkin aku sudah membuat laut dan ombak yang liar.. Atau mungkin juga ?? rindu ini seperti bumi yang selalu memeluk tanah, melekat, erat, dan tak terpisahkan. Seandainya hujan dapat menerjemahkan bahasaku… ke kamu, mungkin saat ini cuaca sedang penuh dengan hujan badai kali ya?? gemuruh kilatnya saling berpacu hingga berkilauan mengelu elukan namamu. ah lebay nyaaa…. hehehe

Lalu ? ternyata rindu sudah menawanku dalam jeruji berduri yang menyakitkan ya, karena senyummu yang kulihat dipagi hari sudah mulai melukai bagian dalam kulitku ? *Jieehhhh lebay lagi…..