MyRaffaell Blog

demo

Sebuah Introspeksi..


Selagi aku sendiri, aku coba mengingat ingat kisah masalalu, rasanya masih cukup getir, dan menggetarkan, torehan lukanya begitu dalam, hingga sulit untuk disembuhkan, terus aku coba untuk mengingatnya, dengan jelas, setiap detail detail nya, setiap degup kencang jantung nya, dan setiap patah patah nafasku, rasanya sungguh luar biasa, dan kembali aku menelaah semua ini, mencoba untuk menghanyutkan getaran perasaanku, walaupun kadang kala aku mencoba “bagaimana kalau aku lebih tegar?” setiap aku terlena, dan sendiri, hanya 2 pertanyaan itu yang slalu muncul di benakku, dan aku masih saja bingung dan penuh tanya, sisi gelapku mengatakan “Hiduplah dalam kebohongan ini, karna memang seharusnya engkau hidup seperti itu” sementara disisi jiwaku yang lain “Engkau tak kan bisa hidup dalam cinta yang telah kau cemari dengan kebohongan”, dan aku pun seperti gila, haruskah aku hidup dalam kebohongan ini ? atau….haruskah aku tinggalkan semua cerita ini, pergi menjadi bayangan selama lamanya ?

Mengapa neraka terbuat dari api ?

Biar membakar manusia hingga ke tulang, katanya.

Mengapa neraka tidak terbuat dari cinta ?

Bukankah cinta lebih menyiksa ?

Menghancurkan hingga ke jiwa.

Binasa.

Psycho

Sementara…aku semakin tak mengerti dengan keberadaanku di tempat sepi ini….”untuk apa?” dan masih menjadi penyesalan yang terus menghantui, dalam hati aku marah, dalam hati aku menggerutu, “kenapa harus begini ?”, aku seperti orang yang sedang memanjat tali yang terbuat dari serpihan kaca dan pisau tajam untuk menuju cinta, yang akupun tahu, jika sesampainya disana, mungkin nafasku pun terhenti, Kata orang bijak “bukankah itu pengorbanan ?” iya, itulah pengorbananku, namun masalahnya apakah aku harus berkorban demi cinta ? dan kalau kutanyakan “seberapa besar pengorbanan yang telah kuberikan ?” dan akupun menjadi angkuh……”haruskah aku angkuh ?” atau “aku menjadi sampah yang terinjak ?”

Kauhancurkan diriku

dengan cintamu

Kaubunuh jiwaku

dengan janjimu

Hancurkan aku bersama mimpi

kini diriku tak ada lagi

sepi

mati

xtines

Mungkin dahulu aku bisa, menjadi orang yang “pergilah semaumu” dan sekarang pun bisa, namun hatiku sudah kotor, tidak ada tameng yang melindungi aku dari desiran kebohongan, membuat aku tak nyaman, membuat jantungku ku berdegup kencang, Dahulu itu adalah hal sederhana, semenjak kemarin, ini menjadi hal yang sulit, ahhh aku seperti merasa tersiksa, baru kali ini aku benar benar merasa “cinta itu menyiksa”.

Aku malah menganggap cinta datang sebagai musibah.

Tidak kewajaran.

Karena cinta akan mengutukku dengan meninggalkanku.

Psyco

Baiklah sampai sekarang aku masih belum menemukan jawabanya, sampai sekarang aku masih saja senang dan terombang ambing dengan angan angan dan mimpiku, masih saja membiarkan cinta menyayat nyayat jiwaku, dan dikala sepi, kembali aku meratapi semua ini, rasanya aku seperti ingin menggenggam pasir sekuat kuatnya, namun aku tak ingin cinta itu pasir, aku ingin cinta itu sebuah batu, ah aku masih bingung, dalam kegalauan ini, aku hanya ingin membuat 1 keputusan terbaik, haruskah aku pergi, atau tetap tinggal ?, jika aku pun pergi, hilang lah selama lamanya, kalaupun aku tinggal disini, hentikanlah semua derita ini.

Aku yang bodoh

menjadikanmu matahari ‘tuk menipu imaji

tapi malah menginjak harga diri

melukis siluetmu..

penuhi hasrat tentang bintang

tapi malah terjebak cinta khayalan

Aku memang bodoh.

Menarilah..

terus menari

Aku takkan bernyali menjamahmu

Aku tetap di sini

Terbius dalam anggun

Terpatri abadi

_LittleSmile

comments powered by Disqus