MyRaffaell Blog

demo

The infamous


Setiap sholat jumat, aku selalu book taxi di belfast ke masjid, karena rutenya yang agak jauh, bisa sampai lebih dari 30 menit ntuk sampai ke masjid, dengan taxi 5 menit dengan ongkos yang hampir sama. Ngobrolin soal keamanan, kenyamanan dan kebudayaan, nggak perlu di perpanjang lagi.

Indonesia udah ketinggalan far beyond.

Ada satu hal yang menarik saat aku menaiki taxi di salah satu perjalanan sholat jumatku. Taxi yang bermobil jaguar itu dikendarai anak muda, darimana aku tau muda ? Dari mukanya yang kaya abg pastinya, tapi sudah menyetir taxi. Orang sini mukanya boros boros,tapi umurnya muda banget, jadi kalo mukanya muda kaya abg berarti lebih muda lagi yaa 17-20 lah.

Seperti biasa mereka menyapa, good day sir, what a lovely weather today. Aku jawab yea, its true, and wear a wrong jacket. Dan kami pun ketawa. Sesaat dia nanya, are you from Philiphine sir? Aku jawab, I can guess you reckon from my name. Aye, katanya. Aku jawab, i’m from Indonesia. Trus dia kaget, owww Indonesia, i know that country. Aku tanya, you’ve been there? Dia jawab no sir. But I know Indonesia pretty well. Aku merasa maklum, yea I understand that, as you might know Bali. Trus dia jawab, no sir. Heh… Kaget aku. Trus aku tanya, how you reckon Indonesia?

Dia jawab, i know the leader, suhara? Aku bantu, susilo, dia jawab, no, the one of dictator. Aku jawab, oh, Suharto. Aye sir katanya… Trus aku tanya, what do you know about Suharto, dia malah jawab, I like the way he think. Aku jawab lagi, how about Sukarno, yes I know that too, no one can match Sukarno in this world. I see, aku jawab. Trus dia ngomong lagi, I know Suharto was brought down by student and intellectual people. Dan nanya, how is Indonesia after changed the leader by the youngsters? Aku jawab aja, its gettin worse, dia langsung nanya. Why ? Aku jawab because we have infamous leader now. Nobody hear it nobody proud of it like we had before. Eh kita malah ngakak, dia bilang its true… Akhirnya berujung kita ngebicarain soal ideologi sebuah negara.

Aku cukup kaget dengan kapasitasnya sebagai supir taxi tapi obrolanya soal ideologi. Fare hari itu, 5.4 pound. Kalo di Indonesia dibuletin ke atas sekalian tips untuk si taxi, kalo disini si taxi nya yang ngasih tips untuk kita, dibuletin ke bawah, dan minta maaf pula sama kita karena dia ngga punya recehan. What a world.

Adalagi, ketika aku naik taxi dengan atheis…. Nantilah ceritanya.

comments powered by Disqus