MyRaffaell Blog

demo

Too much know and less to know


Ada perbedaan yang signifikan ketika kita memutuskan untuk too much know atau memilih untuk less to know. Ngga berarti too much to know something makes you smarter and good. Kadang too much to know something malah membuat kita looks more stupid dibanding dengan orang yang less knowing something. why ?

Here’s the example. Suatu saat aku memerlukan sebuah infrastruktur network dimana aku perlu melakukan multiplexing terhadap sebuah IP, dengan kata lain NAT 1 to many. Sudahlah lupakan konsep dan mari kita sederhanakan. Merasa sudah paham dengan konsep jaringan, aku memberitahukan hal tersebut kepada Network engineer untuk membuat setting NAT sedemikian rupa, dengan bahasa lain memberikan instruksi secara detail dan teknis kepada engineer sehingga engineer mengikuti apa yang kita instruksikan. Akhir kata hasil yang ingin dicapai tidak berhasil, engineer malas mentroubleshoot. Hingga akhirnya aku menyederhanakan bahasaku menjadi bahasa yang lebih umum. What I’m trying to achive is, aku bisa mengakses 1 lokal IP address ini dari 3 public ip yang ada di server ini.

Si enginner sudah paham dan mengerti kondisi infrastrukturnya lebih detail dibanding aku, punya visibility kemungkinan setting yang dapat digunakan untuk mencapai ini, dan akhirnya dengan melakukan beberapa trik sederhana hal ini bisa di capai.

Thats my mistake because too much to know.

Masih banyak lagi contoh dalam hidupku ketika aku too much know something, ini juga berlaku dalam kehidupan sosial, too much to know sometimes makes you too scared, makes you feeling guilty and involved more in other personal life.

From to much to know something make me learned that:

  • Orang menganggap aku so tau (who knows ?)
  • Terbiasa dengan alter ego yang mengakibatkan suka lupa diri hingga kadang suka memaksakan suatu pandangan hanya karna ingin “beda” dari yang lain
  • Big impact terhadap psikologi ketika menyadari kesalahan, misalnya jadi malu, jadi ga pede, atau jadi menjauh dari orang tersebut.

How about less knowing something ?

  • Orang akan menganggap kita sub ordinat (ngga lebih pinter lah)
  • Kita akan terlihat bodoh
  • Lebih simple, seandainya aku bilang outputnya aja ke network engineer, pasti masalah nya ngga akan ruwet.
  • Ngga berdampak apa apa terhadap psikologi kita.

Sepertinya mulai sekarang aku pengen less knowing something deh. Bukan yang sifatnya ilmu pengetahuan ya, tapi dalam ruang lingkup berinteraksi dengan satu sama lain, dalam hubungan sosial, dan lainya. Mesti menghormati setiap pandangan seseorang.

Pesan Steve job ada benernya juga:

Stay Hungry, Stay Foolish

What do you think ? are you the person too much knowing something or less knowing something ? if you know, which one you prefered ??

comments powered by Disqus